Sunday, October 4, 2015

Mencoba Memakai Android Studio

https://thesolidsnake.wordpress.com/2013/08/09/mencoba-memakai-android-studio/

Android Studio adalah sebuah IDE untuk pengembangan aplikasi di platform Android.   Sama seperti kombinasi antara Eclipse dan Android Developer Tools (ADT), Android Studio juga dapat di-download di situs resmi Android:http://developer.android.com/sdk/installing/studio.html.   Saat ini usia Android Studio masih tergolong muda, baru versi 0.2.3 (masih early access preview).
Kenapa harus ada sebuah IDE baru?   SDK sebelumnya di-bundle bersama dengan Eclipse, sementara Android Studio menggunakan IntelliJ IDEA Community Edition.   Kedua IDE tersebut sama-sama memiliki penggemar ‘fanatik‘-nya masing-masing.   Beberapa pendukung IntelliJ IDEA sering mengatakan bahwa Eclipse terlalu rumit bagi pemula.   Perbedaan lainnya?   Android Studio menggunakan Gradle untuk manajemen proyeknya.   Bagi yang belum pernah mendengar, Gradle adalah build automation tool yang dapat dikonfigurasi melalui DSL berbasis Groovy.   Ini yang membedakan Gradle dari Ant atau Maven yang memakai XML.   Penggunaan DSL berbasis Groovy menyebabkan Gradle lebih fleksibel dan dapat diprogram dengan mudah.
Seperti apa rasanya memakai Android Studio? Pada kesempatan kali ini, saya akan mencoba memakainya di Windows 7 64-bit.  Pada sebuah sistem operasi Windows yang masih bersih, saya perlu men-download dan men-install  Java SDK dan Microsoft Visual C++ 2010 Redistributable Package terlebih dahulu.   Setelah itu, saya juga perlu mengatur enviroment variable JAVA_HOME sebelum Android Studio dapat dijalankan dengan mulus.
Untuk membuat sebuah proyek baru, saya men-klik tombol New Project… Di halaman New Project, saya dapat mengisi informasi proyek seperti yang terlihat pada gambar berikut ini:
https://thesolidsnake.wordpress.com/2013/08/09/mencoba-memakai-android-studio/